Grafik Excel untuk Data Visualization Data Analyst

Visualisasi data adalah representasi data melalui penggunaan grafik umum seperti bagan, plot, infografis, dan bahkan animasi. Tampilan visual informasi ini bertujuan untuk mengomunikasikan hubungan data yang kompleks dan insight berbasis data dengan cara yang mudah dipahami. 

Visualisasi dalam bentuk chart atau grafik yang disusun pada bidang tertentu dikenal dengan dashboard. Ada berbagai tools yang bisa digunakan untuk menyusun dashboard, antara lain excel, looker studio, power BI, tableau, dan lain sebagainya. Dashboard ini sangat berguna bagi data analyst untuk mengkomunikasikan insight yang didapatkan dari hasil pengolahan data.

Visualisasi data dapat digunakan untuk berbagai tujuan. Satu hal yang perlu digaris bawahi dari visualisasi data adalah bahwa visualisasi data tidak hanya diperuntukkan bagi tim data. Manajemen juga memanfaatkan visualisasi dalam bentuk grafik untuk menyampaikan struktur dan hierarki organisasi. Selain itu, data analyst dan data scientist menggunakan grafik atau chart di excel untuk menemukan dan menjelaskan pola dan tren. Ada berbagai jenis grafik yang bisa digunakan untuk mengkomunikasikan data. 

Apa saja grafik-grafik tersebut? Yuk kita simak bersama!

1. Grafik Kolom

Grafik kolom merupakan jenis grafik yang paling banyak digunakan. Grafik ini paling baik digunakan untuk membandingkan nilai yang berbeda ketika nilai tertentu penting, dan diharapkan audience atau pembaca akan mencari dan membandingkan nilai individu diantara setiap kolom. Dengan grafik kolom, kita dapat membandingkan nilai untuk kategori berbeda atau membandingkan perubahan nilai selama periode waktu tertentu untuk satu kategori.

Baca juga : Rumus Excel yang Paling Sering Digunakan dalam Dunia Kerja

2. Stacked Column Charts

Stacked column charts digunakan untuk memperlihatkan komposisi. Penggunaan grafik ini cukup tricky karena jika terlalu banyak kategori yang digunakan, informasi yang ingin disampaikan bisa jadi tidak tersampaikan dengan jelas. Untuk menggunakan grafik ini, usahakan jangan menggunakan terlalu banyak item komposisi (tidak lebih dari tiga atau empat) dan pastikan bagian penyusun memiliki ukuran yang relatif sama. 

3. Line Chart

Line chart adalah salah satu jenis grafik yang paling sering digunakan. Grafik ini digunakan saat kita menggunakan kumpulan data kontinu. Line chart paling cocok digunakan untuk visualisasi data berbasis tren selama periode waktu tertentu, ketika jumlah titik data sangat tinggi (lebih dari 20). Penekanan pada line chart adalah pada kelanjutan atau aliran nilai (tren) tetapi masih ada perbandingan nilai tunggal. Line chart juga merupakan alternatif yang baik untuk grafik kolom saat chart terlalu kecil.

4. Pie atau Donut Chart

Pie chart atau donut chart adalah grafik yang biasanya mewakili angka dalam persentase. Grafik ini digunakan untuk memvisualisasikan chart ke seluruh hubungan atau komposisi. Idealnya, pie chart atau donut chart tidak digunakan untuk membandingkan kategori yang memiliki nilai yang sama atau mirip sehingga terdapat perbedaan besaran luasan pada pie atau donut chart. 

Baca juga : Kenali Rumus IF pada 3 Kondisi dengan Excel

Visualisasi data tidak hanya dapat disusun di tools pembuat dashboard, tetapi juga bisa dibuat di bahasa pemrograman seperti R dan Python. Grafik yang dibuat dengan bahasa pemrograman tidak kalah cantik dan bahkan lebih interaktif karena bisa dihubungkan dengan data real time. 

Yuk berkenalan dengan script bahasa pemrograman R dan Python bersama DQLab! Klik button di bawah ini atau sign up melalui DQLab.id untuk mengakses FREE MODULE ‘Introduction to Data Science’ dengan R atau Python dan persiapkan diri untuk berkenalan dengan script code bahasa pemrograman yang paling banyak digunakan di dunia data science.

Penulis: Galuh Nurvinda K