2 DAYS ONLY FLASH SALE! 
Belajar Data Science 6 Bulan hanya 130K!

1 Hari 12 Jam 4 Menit 25 Detik

Belajar Data Analyst Versi Drakor Start-Up, Bagaimana Ya?

Belajar Data Science di Rumah 03-Desember-2020
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/322a53f182d5a000699c6f0996ad5831_x_Thumbnail800.jpg

Siapa disini pecinta Drama Korea? Pasti tentunya tahu dong dengan drama korea Start-Up yang sedang happening di kalangan milenial saat ini. Kira-kira sahabat data pilih barisan tim siapa nih? Han Ji-Pyeong atau Nam Do-San? Setiap episode dari drama korea ini bikin gemes dan geregetan tiap kali nonton. Sedikit cerita, drama korea ini menceritakan sekelompok anak muda yang memiliki keinginan untuk mendirikan sebuah perusahaan rintisan atau startup berbasis kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence. Pelakunya ada ketiga orang yang tergabung dalam geng Samsan Tech dengan kemampuan coding yang luar biasa yakni Trio "San" (Nam Do-San, Lee Chul-San dan Kim Yong San). Berbekal tekad dan keinginannya, geng Samsan Tech mendaftarkan usulan idenya ke sebuah event Hackathon (Inkubasi startup) yaitu SandBox. Selama 48 jam, mereka berlomba untuk membuat sebuah ide berbasis Artificial Intelligence agar dapat menarik juri dan investor untuk bekerjasama dalam perusahaan rintisan mereka.


Tapi, sahabat data perlu tahu nih kalau ternyata Drama Korea ini juga erat hubungannya dengan belajar data analyst. Selain, kalian belajar melalui data analyst course, kalian juga bisa belajar data dari drama korea ini. Drakor Start-Up memberikan wawasan pengetahuan baik seputar data analyst maupun implementasi machine learning. Tidak ada salahnya, jika sahabat data menjadikan drakor ini sebagai tambahan koleksi tontonan drakor kalian. Lumayan buat menambah ilmu pengetahuan seputar data. Seperti pada serial Hackathon, dimana peserta inkubasi dipersilahkan untuk menggunakan model machine learning dalam mencapai tujuan bisnisnya. Berdasarkan serial tersebut, ada tiga pelajaran yang dapat diambil dari drakor Start-Up. Pelajaran tersebut sesuai dengan artikel yang ditulis dari Northeastern University, bahwa setidaknya ada tiga skill yang perlu dikuasai untuk menjadi seorang data analyst.

Ketiga skill tersebut yaitu Critical Thinking, Presentation Skills dan Machine Learning. Ketiga skill tersebut juga berhubungan dengan pelajaran dari Drakor Start-Up ini. Pada artikel DQLab kali ini, kita akan membahas spesial terkait tiga skill yang perlu dikuasai oleh data analyst dan petikan pelajaran terkait Drakor Start-Up. Jadi, bagi kalian pecinta drakor Start-Up, jangan sampai kelewatan dengan bahasan artikel ini ya!


1.Critical Thinking dalam Eksplorasi Dataset

Dari serial tersebut, kita bisa belajar bahwa sebagai seorang data analyst harus memiliki Critical Thinking. Data analyst dituntut mampu menggunakan data untuk menemukan sebuah jawaban atas pertanyaan yang diajukan. Hal tersebut tercermin dalam serial Hackathon pada Drakor Startup saat Samsan Tech melakukan diskusi mengenai model apa yang mereka buat. Sempat terjadi perseteruan antara Jung Sa-Ha, seorang desainer yang mengira bahwa mereka akan membuat produk AI berbasis layanan. Tetapi, tidak lama kemudian disangkal oleh Seo Dal-Mi (CEO Samsan Tech) bahwa mereka akan membuat produk AI berbasis pembelajaran mesin. Setelah berpikir dan berdiskusi, akhirnya mereka menemukan ide bisnis yaitu pendeteksi tanda tangan. 


Inspirasi dataset diperoleh dari Bank Jeonghan yang mana dataset tersebut sudah disediakan oleh SandBox. Dal-Mi yang melihat data tanda tangan yang ada di Bank Jeonghan. Permasalahan tersebut muncul dimulai dari pertanyaan apakah kembar identik memiliki tanda tangan yang sama? Tentu tidak ada seorangpun yang memiliki bentuk tanda tangan yang sama persis. Dengan pertanyaan yang diajukan oleh Dal-Mi serta kedalaman eksplorasi terkait dataset yang dikumpulkan dari Bank Jeonghan, maka ide tersebut akhirnya diimplementasikan untuk membuat teknologi pendeteksi kepalsuan tanda tangan. Terlebih lagi, penggunaan tanda tangan saat ini juga banyak diaplikasikan di berbagai lini seperti industri legal, perpajakan, perbankan, pelayanan publik dan seterusnya. Tentu dengan kehadiran teknologi pendeteksi tanda tangan dapat mendeteksi adanya kecurangan atau fraud dalam pemalsuan tanda tangan. 


Baca juga : Data Science: Belajar Analisa Data


2.Analogi Tarzan dan Jane dalam Implementasi Machine Learning

Dalam serial tersebut, implementasi Machine Learning dianalogikan sebagai Tarzan dan Jane oleh Nam Do-San. Di sebuah taman, Do-San menjelaskannya kepada Dal-Mi bahwa machine learning ibarat tarzan yang tinggal di sebuah pulau yang tidak berpenghuni. Kemudian, tarzan bertemu dengan Jane di pulau tersebut. Ketika tarzan memberikan batu, Jane tidak suka. Tetapi ketika Tarzan memberikan bunga, Jane suka. Begitu juga dengan benda lainnya, ketika Tarzan memberikan ular, Jane tidak suka. Dari sini, akhirnya tarzan mulai memahami apa yang disukai oleh Jane dan apa yang tidak disukai oleh Jane. 


Berdasarkan analogi Tarzan dan Jane, disimpulkan bahwa salah satu penggunaan yang sesuai dengan jenis machine learning adalah supervised learning. Supervised learning berfokus untuk melakukan prediksi suatu target variabel. Sebagai seorang praktisi data, penggunaan model yang tepat tentunya akan menghasilkan prediksi yang sesuai. Tarzan adalah sebuah komputer yang memberikan informasi mengenai hal yang disukai Jane maupun hal yang tidak disukai Jane. Dengan demikian, Tarzan bisa memilih dengan tepat hadiah yang diberikan oleh Jane. Beberapa penerapan supervised learning adalah customer churn, fraud detection, object detection dan lain-lain.


Baca juga : Ingin Menjadi Data Analyst? Yuk, Simak 3 Tipsnya dari Senior Praktisi Data Langsung


3.Presentation Skills dalam Mengemukakan Hasil Implementasi

Setelah menganalisis data dan melakukan visualisasi, langkah selanjutnya adalah mengemukakan hasil implementasi melalui presentasi. Pada serial drakor Start-Up, setelah masa inkubasi selama 48 jam, peserta akan mempresentasikan hasilnya di depan panel juri untuk mengetahui ide mana yang menarik. Sebelum presentasi dilakukan, Jung-Sa-Ha mempersiapkan desain presentasi untuk Samsan Tech. Kemudian, CEO berbagai startup akan mempresentasikan hasil rancangan kepada dewan juri Sandbox. Dalam hal ini, Dal-Mi mewakili Samsan Tech untuk melakukan presentasi. Bersaing dengan kakaknya yaitu Wong-In-Jae yang juga merupakan CEO dari InJae Company. Seperti yang sahabat data ketahui, sebagai seorang desainer tentu memiliki visual sense yang bagus. Hal ini juga perlu dimiliki oleh data analyst. 


Sebagai seorang data analyst, penggunaan visualisasi yang menarik dan tampilan yang memukau akan memuaskan pengguna untuk dapat dengan mudah mengambil keputusan sesuai dengan tujuan bisnis. Awalnya Yong-San dan Chul-San tidak ingin Dal-Mi yang presentasi, justru inginnya Do-San yang maju untuk presentasi. Namun, hal tersebut dibantah oleh Han-Ji-Pyeong bahwa kalau mereka (Trio San) yang presentasi justru akan gagal. Walaupun demikian, Dal-Mi berhasil menarik perhatian panel juri terkait presentasinya. Jauh dari perkiraan Chul-San dan Yong-San, penjelasan Dal-Mi sangat menyentuh hati dan dapat dipahami implementasinya oleh peserta dan panel juri. Dengan demikian, kita bisa belajar banyak dari Drakor Start-Up terkait presentasi. Mulai dari persiapan desain presentasi, hal apa saja yang perlu disampaikan, kemampuan public speaking untuk menyampaikan hasil implementasi, pentingnya permasalahan dan solusi atas permasalahan tersebut. Salut atas kegigihan dan semangat Dal-Mi untuk mewakili Samsan Tech presentasi di Sandbox.


4.Mau Juga Seperti Nam-Do-San? Yuk Mulai Belajar Data Science Sekarang!

Tidak memiliki background IT? Jangan khawatir, kamu tetap bisa menguasai Ilmu Data Science untuk siap berkarir di revolusi industri 4.0. Bangun proyek dan portofolio datamu bersama DQLab untuk mulai berkarir di industri data yang sebenarnya! Sign up sekarang untuk #MulaiBelajarData di DQLab!

Simak informasi di bawah ini untuk mengakses gratis module "Introduction to Data Science":

1.Buat Akun Gratis dengan Signup di DQLab.id/signup

2.Akses module Introduction to Data Science

3.Selesaikan modulenya, dapatkan sertifikat & reward menarik dari DQLab

4.Subscribe DQLab.id untuk Akses Semua Module Premium!


Penulis: Reyvan Maulid Pradistya

Editor : Annissa Widya

Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Buat Akun


Atau

Sudah punya akun? Login