PROMO PUNCAK LEBARAN DISKON 99%
Belajar Data Science 6 Bulan BERSERTIFIKAT hanya Rp 99K!

0 Hari 4 Jam 57 Menit 12 Detik

Rumus IF Excel: Yuk Pahami Penggunaan Rumus IF pada Microsoft Excel dalam Berbagai Macam Studi Kasus

Belajar Data Science di Rumah 20-Oktober-2020
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/6e64abb1a26a00917a73c0a928be67f4_x_Thumbnail800.jpg

Rumus IF pada Microsoft Excel adalah salah satu fungsi yang dapat digunakan untuk melakukan uji logika. Rumus ini merupakan salah satu fitur powerful yang disediakan oleh Microsoft. Fungsi rumus IF pun beraneka ragam, mulai dari uji logika sederhana hingga uji logika yang kompleks. Cara kerja rumus IF adalah dengan melakukan evaluasi uji logika tertentu dan menghasilkan nilai TRUE atau FALSE. Nilai TRUE merupakan nilai saat suatu kondisi terpenuhi sedangkan nilai FALSE adalah nilai untuk kondisi yang tidak terpenuhi. 


Keunggulan Microsoft Excel adalah tidak hanya memproses perhitungan sederhana, namun dapat juga digunakan untuk perhitungan yang rumit, bahkan microsoft excel menyediakan fitur flow kontrol atau percabangan dimana kondisi yang memenuhi syarat saja yang akan dieksekusi untuk diproses dan ditampilkan hasilnya. Rumus IF merupakan rumus yang dinamis. Penulisan rumus ini dapat berubah-ubah tergantung dari penggunaan dan kondisinya. Beberapa rumus IF yang sering digunakan di Microsoft Excel adalah IF dengan 2 kondisi, IF dengan 3 kondisi, IF dengan 4 Kondisi, dan IF lebih dari 4 kondisi. Rumus IF untuk lebih dari 2 kondisi disebut dengan rumus IF bersarang atau Formula IF didalam IF. Lalu bagaimana penggunaan rumus IF untuk beberapa kondisi tersebut? Pada artikel kali ini DQLab akan menjelaskan penggunaan rumus IF untuk beberapa kondisi. Jadi, Baca artikelnya sampai selesai ya!


1. Format Umum Rumus IF

Sebelum kita bahas penggunaan rumus IF untuk beberapa kondisi, akan lebih baik jika kita memahami dulu format umum rumus IF di Microsoft Excel. Ada dua format umum yang digunakan untuk menuliskan rumus IF. Format pertama adalah rumus IF dengan pemisah koma (,). Secara umum dapat dituliskan sebagai berikut IF(kondisi, jika_kondisi_benar, jika_kondisi_salah). Format yang kedua adalah rumus IF dengan pemisah titik koma (;). Secara umum, rumus ini ditulis dengan IF(kondisi; jika_kondisi_benar; jika_kondisi_salah). Penggunaan tanda koma dan titik koma memiliki fungsi yang sama yaitu untuk memisahkan setiap argumen dalam formula. Penggunaan kedua tanda tersebut dipengaruhi oleh regional setting yang sedang aktif dalam komputer. Jika regional yang dipakai adalah indonesia maka kita menggunakan titik koma (;), sedangkan jika regional setting yang dipakai adalah inggris maka kita menggunakan tanda pemisah koma (,).


Baca Juga: Belajar Excel, Yuk Kenali 3 Jenis Penggunaan Rumus IF Pada Excel


2. Rumus IF untuk Dua Kondisi dan Tiga Kondisi

Secara umum, rumus IF untuk dua kondisi dapat ditulis sebagai IF(kondisi, jika_kondisi_benar, jika_kondisi_salah). Agar lebih mudah dipahami, berikut contoh penerapan rumus IF untuk dua kondisi. Misalkan kita ingin mengolah nilai ujian siswa dengan ketentuan jika nilai lebih besar atau sama dengan 75 maka dinyatakan lulus, jika tidak (nilai kurang dari 75 ) maka dinyatakan tidak lulus. Kasus tersebut merupakan kasus 2 kondisi, maka rumusnya menjadi =IF (nilai>=75;"LULUS";"GAGAL");


Untuk rumus IF dengan tiga kondisi, rumus umumnya dapat ditulis sebagai berikut IF(kondisi1; jika_kondisi_benar1; IF(kondisi_2; jika_kondisi_benar2; jika_kondisi_salah_2)). Jika ada tiga kondisi, maka kita cukup menuliskan dua instruksi IF saja. Bingung bagaimana cara mengimplementasikan rumusnya? Tenang, yuk kita bahas melalui contoh berikut. Misalkan kita ingin memberi label nilai ulangan matematika beberapa siswa dengan ketentuan sebagai berikut, Jika seorang siswa mendapat nilai lebih besar atau sama dengan 80, maka nilai tersebut masuk ke kategori "LUAR BIASA", jika seorang siswa mendapat nilai kurang dari 60, maka nilai tersebut masuk ke kategori "KURANG", dan jika seorang siswa mendapat nilai antara 60 hingga 80, maka nilai tersebut dikategorikan ke "CUKUP". Kita dapat menulis rumus IF-nya dengan =IF(nilai >=80 ; "LUAR BIASA" ; IF (nilai <60 ; "KURANG";"CUKUP")). 


3. Rumus IF untuk Empat Kondisi atau Lebih

Penulisan rumus IF untuk empat kondisi sama dengan rumus IF tiga kondisi, namun instruksi jika_kondisi_salah yang terdapat pada rumus umum IF, diganti dengan instruksi IF kembali. Secara umum, rumus IF untuk empat kondisi dapat ditulis dengan IF(kondisi1; jika_kondisi_benar; IF(kondisi2;jika_kondisi_benar2; IF(kondisi3;jika_kondisi_benar3;jika_kondisi_salah3))). Agar lebih jelas, yuk kita implementasikan rumusnya ke contoh soal. Misalkan kita ingin menentukan nilai ulangan siswa menjadi A, B, C, dan D dengan ketentuan nilai 80 atau lebih adalah A, nilai 70 atau lebih namun kurang dari 80 adalah B, nilai 60 atau lebih namun kurang dari 70 adalah C, dan nilai kurang dari 60 adalah D. Rumus IF yang dapat kita gunakan adalah IF(nilai>=80;"A"; IF(AND(nilai>=70;nilai<80);"B" ;IF(AND(nilai>=60;nilai<70);"C";"D"))). 


Penulisan rumus IF untuk lima kondisi atau lebih memiliki pola yang sama dengan rumus tiga kondisi atau empat kondisi. Untuk lima kondisi berarti kita dapat menuliskan empat instruksi IF. jadi berapapun kondisinya kita cukup menganti jika_kondisi_salah dengan rumus IF yang baru untuk kondisi-kondisi yang belum diujikan. Rumus IF untuk tiga kondisi, empat kondisi, lima kondisi, dan seterusnya disebut dengan rumus if bersarang. 


Baca Juga: Belajar Excel : Yuk Intip Alasan Kamu Harus Belajar Microsoft Excel untuk Analisis Data!


4. Tertarik? Yuk, Belajar Data Science Gratis sekarang!!

Terapkan ilmunya sekarang dengan bergabung bersama platform belajar online DQLab! Selain bisa meningkatkan ilmu data yang dimiliki, kamu juga bisa membangun portofolio datamu di DQLab guna mempersiapkan dirimu berkarir di industri data. 

Sign Up untuk menikmati module GRATIS "Introduction to Data Science" dengan pengalaman belajar yang seru menyenangkan serta aplikatif pada industri nyata! Untuk kamu yang ingin mulai belajar Data Science atau siap berkarir jadi Data Analyst, Data Scientist, dan Data Engineer, persiapkan diri kamu dengan tepat sekarang. Tidak ada kata terlambat untuk belajar. Yuk #MulaiBelajarData di DQLab.

Dengan belajar di DQLab, kamu bisa:

  • Menerapkan teknik mengolah data kotor, hasilkan visualisasi data dan model prediksi dengan studi kasus Retail dan Finansial

  • Dapatkan sesi konsultasi langsung dengan praktisi data lewat data mentoring

  • Bangun portofolio data langsung dari praktisi data Industri

  • Akses Forum DQLab untuk berdiskusi.

Simak informasi di bawah ini untuk mengakses gratis module "Introduction to Data Science":

  1. Buat Akun Gratis dengan Signup di DQLab.id/signup

  2. Akses module Introduction to Data Science

  3. Selesaikan modulenya, dapatkan sertifikat & reward menarik dari DQLab


Penulis: Galuh Nurvinda Kurniawati

Editor: Annissa Widya Davita

Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Buat Akun


Atau

Sudah punya akun? Login