PROMO PUNCAK LEBARAN DISKON 99%
Belajar Data Science 6 Bulan BERSERTIFIKAT hanya Rp 99K!

1 Hari 15 Jam 47 Menit 19 Detik

Pengolahan Data Statistik dengan Diagram Pareto, Kenali Manfaat dan Contohnya Yuk!

Belajar Data Science di Rumah 27-April-2021
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/3aa5c0006fcc2550e7f3224a5d68993e_x_Thumbnail800.jpg

Pengolahan data statistik dapat dilakukan dengan berbagai metode, salah satunya dengan menggunakan diagram Pareto. Pengolahan data jenis ini termasuk ke bagian Seven Basic Quality Tools. Seven Basic Quality Tools adalah alat statistik yang dapat digunakan untuk mencari akar permasalahan kualitas terhadap produk yang mengalami cacat, sehingga perusahaan dapat mengetahui penyebab-penyebab terjadinya cacat dan meminimalisir permasalahan yang terjadi karena penyebab yang sama.


Sebenarnya, Diagram Pareto merupakan grafik batang yang menggambarkan masalah berdasarkan urutan banyaknya frekuensi banyaknya kejadian. Urutan pertama akan dimulai dari permasalahan yang memiliki frekuensi paling besar hingga permasalahan yang memiliki frekuensi paling kecil. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai manfaat dari penggunaan diagram ini.


Prinsip mengenai Diagram Pareto dan cara membuatnya juga akan dibahas dalam artikel ini. Penasaran kan? Yuk, simak artikelnya!


1. Manfaat Diagram Pareto

Dengan adanya Diagram Pareto kita dapat menemukan masalah mana yang merupakan masalah terpenting dan harus segera diselesaikan, serta masalah mana yang dapat ditunda penyelesaiannya. Umumnya, masalah dengan frekuensi terbesar akan selalu diutamakan penyelesaiannya dibandingkan dengan masalah yang memiliki frekuensi terkecil karena itu menunjukkan bahwa masalah tersebut telah parah dan membutuhkan tindakan secepatnya. Selain itu, Diagram Pareto juga bisa digunakan untuk melihat ketidaksesuaian proses sebelum dan sesudah diambil tindakan.


Baca juga : Ini yang Akan Kamu Pelajari di Kelas Data Science DQLab!


2. Prinsip Diagram Pareto

Prinsip yang digunakan dalam diagram ini adalah aturan 80/20. 20% menunjukkan pekerjaan yang akan dikerjakan, sedangkan 80% nya menunjukkan manfaat atau hasil dari pekerjaan tersebut. Aturan ini dapat diterapkan untuk hal-hal lain, misalnya 20% cacat yang terjadi pada sistem disebabkan 80% masalahnya, 80% dari keterlambatan jadwal penerbangan menyebabkan adanya 20% kemungkinan pemerbangan untuk ditunda. Prinsip Pareto mengingatkan kita untuk fokus pada 20% pekerjaan yang akan dikerjakan namun tidak mengabaikan 80% hasil dari pekerjaan tersebut.


3. Cara Membuat Diagram Pareto

Setelah mengetahui manfaat dan prinsip Diagram Pareto, berikut adalah langkah-langkah  dalam pembuatan diagram tersebut: 

  • Kumpulkan data sebanyak banyaknya, namun data tersebut tetap harus dibatasi rentang waktunya.

  • Tentukan ranking berdasarkan jumlah frekuensinya. Permasalahan dengan frekuensi terbesar akan menjadi ranking tertinggi.

  • Hitung frekuensi kumulatif dan persentase kumulatif dari data yang ada agar bisa membuat Diagram Pareto.

  • Buat diagram batang, dan urutkan sesuai dengan jumlah frekuensinya.

  • Lihat dampak pareto, jika jelas maka dapat diambil tindakan


Baca juga : Mengenal Profesi Data Scientist


4. Yuk Mulai Belajar Menjadi Data Scientist Bersama DQLab!       


Gunakan Kode Voucher "DQTRIAL", dan simak informasi di bawah ini mendapatkan 30 Hari FREE TRIAL:

  1. Buat Akun Gratis dengan Signup di DQLab.id/signup

  2. Buka academy.dqlab.id dan pilih menu redeem voucher 

  3. Redeem voucher "DQTRIAL" dan check menu my profile untuk melihat masa subscription yang sudah terakumulasi. 

  4. Selamat, akun kamu sudah terupgrade, dan kamu bisa mulai Belajar Data Science GRATIS 1 bulan.


    Penulis : Gifa Delyani

    Editor : Annissa Widya Davita


      Mulai Karier
      sebagai Praktisi
      Data Bersama
      DQLab

      Daftar sekarang dan ambil langkah
      pertamamu untuk mengenal
      Data Science.

      Buat Akun


      Atau

      Sudah punya akun? Login