BEDUG MERIAH Diskon 95%
Belajar Data 6 BULAN Bersertifikat hanya Rp150K!

0 Hari 3 Jam 53 Menit 31 Detik

Tahun 2022 Belajar Python Percabangan Else IF Lengkap dengan Contoh

Belajar Data Science di Rumah 21-Januari-2022
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/e99644beb9af4877bc5eb5c0ded4f1cb_x_Thumbnail800.jpg

Ketika kamu sedang mengerjakan sebuah kasus, dan menemukan banyak pilihan dalam program tersebut, kamu diharuskan untuk memutuskan satu pilihan yang sesuai dengan masalah yang dihadapi oleh program. Untuk itu, solusi dari kasus ini adalah penggunaan percabangan Python. Sama seperti pemrograman lainnya, yang memiliki fungsi IF untuk melakukan percabangan. Percabangan merupakan gambaran dari alur program yang bercabang, berlogika "jika...maka...". Dan istilah ini juga bisa disebut dengan struktur kondisi IF. Percabangan Python dapat membuat suatu program berpikir untuk melakukan sesuatu sesuai dengan kondisi yang diberikan.

Sama seperti kebanyakan bahasa pemrograman, pada dasarnya percabangan terdiri dari 2 pernyataan, jika dan jika tidak atau bila dalam bahasa inggrisnya adalah IF dan ELSE. Namun juga ada kasus dimana kita punya banyak kondisi yang mengharuskan kita membuat lebih banyak percabangan. Oleh karena itu, digunakanlah pernyataan ELSE IF. Kemudian, selain itu dalam percabangan pasti ada kemungkinan suatu kondisi akan memiliki kondisi lagi di dalamnya. Hal ini disebut percabangan bersarang. Untuk memahami contoh-contoh percabangan ini, langsung saja di bawah ini kita bahas satu-satu, yuk!


1. Contoh Program Percabangan IF

Kita akan mulai dari program percabangan yang sederhana terlebih dahulu, agar mudah dipahami dan sebagai landasan belajar Python dasar. Percabangan IF digunakan saat terdapat satu pilihan keputusan. Percabangan ini digunakan untuk mengeksekusi program jika kondisi bernilai benar (True) dan jika kondisi bernilai salah (False) maka statement/kondisi IF tidak akan dieksekusi. Blok kode IF pada Python, strukturnya seperti ini:


Bagian kondisi adalah sebuah variabel atau nilai yang bertipe data boolean. Baik berupa nilai True/False secara langsung, atau pun sebuah ekspresi logika. Jika kondisi bernilai True, maka statements() akan dieksekusi oleh sistem.

Dibawah ini adalah contoh penggunaan kondisi IF pada Python:


Pada saat kita jalankan program yang pertama, maka outputnya adalah:

5 adalah bilangan positif.

Pada saat IF yang pertama dieksekusi, angka yang diinput adalah 5. Maka kondisinya adalah apakah 5 > 0? Karena hasilnya benar/True, maka statement di grup IF ini dieksekusi dan menampilkan pesan 5 adalah bilangan positif.

Kemudian dimasukkan angka -1. Maka hasil pengujian kondisinya menjadi apakah -1 > 0? Hasilnya adalah salah/False. Oleh karena itu, pernyataan di dalam grupnya tidak dieksekusi.


Baca juga: Tutorial Looping Python Bagi Pemula Beserta Contohnya


2. Contoh Program Percabangan IF dengan 2 Kasus

Pengembangan dari bentuk percabangan IF di atas, pada bentuk kedua terdapat blok ELSE sebagai pernyataan alternatif yang akan dieksekusi ketika kondisi bernilai salah (False).


Berikut ini contoh program Pythonnya:


Dapat kita lihat dari program diatas, misalnya kita akan menginput nilai 22 untuk variabel bilangan 1 dan 32 untuk variabel bilangan 2. Maka kondisi yang didefinisikan, apakah bilangan 1 > bilangan 2? Tentu saja tidak, sehingga kondisi bernilai salah (False) dan blok bagian ELSE yang akan dijalankan. 


3. Contoh Program Percabangan IF dengan 3 Kasus atau Lebih

Percabangan ketiga ini digunakan ketika ingin menguji lebih dari dua kondisi. Dengan ELIF kita bisa membuat kode program yang akan menyeleksi beberapa kemungkinan yang bisa terjadi. Hampir sama dengan kondisi ELSE, bedanya jika kondisi pada IF benar, maka statement 1 didalamnya akan dieksekusi. Bila salah, maka masuk ke pengujian kondisi ELIF. Terakhir bila tidak ada IF atau ELIF yang benar, maka yang dijalankan adalah blok ELSE. Berikut adalah sintaks kondisi IF¦ELIF¦ELSE pada Python:


Dan berikut contoh program Python dengan 3 kondisi:


Perhatikan program diatas, disini kita akan membuat variabel umur yang nilainya akan diinput saat program running dengan menggunakan fungsi input() dan kemudian di konversi ke tipe data integer (bilangan bulat). Terdapat 5 kondisi untuk menentukan kelompok usia berdasarkan umur yang dimasukan. Sebagai contoh, kita akan memasukan umur 23 maka output yang dihasilkan adalah œMuda karena kondisi ke-4 terpenuhi (umur <=30) sehingga perintah print(œMuda) yang dieksekusi.


4. Contoh Program Percabangan IF Bersarang (Nested IF)

Untuk contoh keempat ini sedikit berbeda dari ketiga lainnya. IF bersarang atau dalam bahasa Pythonnya Nested IF merupakan kondisi yang didalamnya terdapat kondisi lagi. Contohnya,  keputusan kita setelah SMA ada dua pilihan yaitu kuliah atau kerja. Jika kita memilih kuliah, ada pilihan lagi di dalamnya, yaitu daftar di kampus mana dan seterusnya. Hal tersebut bisa kita bahasakan dengan IF dalam IF.

Berikut ini merupakan Contoh program IF Bersarang:


Baca juga: Belajar Python: Mengenal Array pada Bahasa Pemrograman Python


5. Belajar Kondisi Percabangan Python untuk Mengolah Datamu

Mempelajari kondisi percabangan merupakan hal wajib bagi semua programmer, karena ilmu ini banyak diterapkan dalam pengolahan data dan dalam membuat berbagai macam program web, desktop, maupun mobile. Seorang programmer harus memahami penggunaan percabangan dalam program yang dibuat agar program berjalan sesuai yang diharapkan. Belajar kondisi percabangan bisa dari berbagai sumber salah satunya dengan mengikuti kursus DQLab yang memberikan materi Bahasa Pemrograman Python. Jangan lupa juga untuk terus berlatih dengan kasus-kasus yang berbeda. Bingung mulai dari mana? Yuk, gabung sekarang di DQLab.id dan mulai belajar Python lebih dalam!

 

Penulis: Salsabila MR

Editor: Annisa Widya Davita


Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Buat Akun


Atau

Sudah punya akun? Login