Buat Akun DQLab & Akses Kelas Data Science Python, R, SQL, Excel GRATIS

Penggunaan Algoritma Artificial Intelligence Bidang Supply Chain

Belajar Data Science di Rumah 16-April-2021
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/55d68a10b3eff925f522f1270ae280b0_x_Thumbnail800.jpeg

Di era industri 4.0, istilah Artificial Intelligence (AI) semakin populer. Hal ini dikarenakan mengingat jumlah data yang diperlukan untuk membuat aplikasi, ternyata membutuhkan ruang fisik yang sangat besar dan komputer tidak cukup canggih untuk memproses data dalam jumlah besar. Penerapan algoritma artificial intelligence ini telah diterapkan di berbagai perusahaan terbesar dunia seperti Amazon, Google, dan Baidu sekarang sangat bergantung pada AI untuk menjalankan proses kompleks perusahaan mereka. Selain itu, algoritma Artificial Intelligence juga telah berinvasi ke rumah-rumah yang sama baiknya dengan di kantor. Dengan asisten rumah bertenaga AI seperti Alexa dapat melakukan segalanya mulai dari streaming musik hingga mengontrol rumah pintar. Saat ini, organisasi procurement maupun supply chain yang paling canggih juga mulai memanfaatkan artificial intelligence untuk meningkatkan efisiensi operasional dan membantu pengambilan keputusan.


Algoritma artificial intelligence mencakup machine learning, deep learning, dan natural language processing. Machine learning adalah algoritma yang mendeteksi pola dan secara otomatis meningkat melalui pengalaman. Deep learning adalah metode machine learning dimana jaringan saraf tiruan (artificial neural networks) tingkat lanjut secara bertahap meningkatkan kemampuannya untuk melakukan tugas. Natural language processing adalah algoritma yang dapat menginterpretasikan, mentransformasikan, dan menghasilkan bahasa manusia. AI menjadi fondasi operasional bisnis yang baru dan telah mengubah sifat dasar perusahaan, mulai dari bagaimana mereka beroperasi dan bagaimana mereka bersaing. Kini, penggunaan AI telah banyak diterapkan dalam bidang supply chain untuk melakukan efisiensi dan meningkatkan akurasi dalam hal pengiriman produk.Lalu, kira-kira apa aja ya penerapannya sahabat data. Jika belum tahu, pastinya artikel ini akan menjawab keresahan dan rasa bingung kalian. Pada artikel DQLab kali ini, kita akan membahas mengenai penerapan algoritma artificial intelligence dalam bidang supply chain. Jadi, pastikan simak baik-baik, stay tune and keep scrolling on this article guys!


1. Supplier Risk dan Supplier Information Management

AI dapat digunakan untuk memantau dan mengidentifikasi potensi posisi risiko di seluruh rantai pasokan. Misalnya, aplikasi Risk Methods mengidentifikasi peristiwa risiko rantai pasokan baru dan yang muncul dengan menangani data yang dikumpulkan dari berbagai sumber, membantu mengidentifikasi risiko yang muncul lebih cepat. Selain untuk mengidentifikasi risiko dalam serangkaian proses rantai pasok juga dapat mengidentifikasi database publik. Teknik big data memungkinkan cara baru untuk mengidentifikasi, mengelola, dan memanfaatkan data pemasok di seluruh database publik dan pribadi. Tealbook adalah salah satu platform yang menerapkan machine learning ke data pemasok dalam hal untuk membuat dan memelihara data pemasok yang akurat di semua sistem dan area bisnis


Baca juga : 3 Jenis Algoritma Machine Learning yang Dapat Digunakan di Dunia Perbankan


2. Accounts Payable

Machine learning (ML) semakin banyak digunakan dalam accounts payable automation. ML membantu mengidentifikasi kesalahan dan potensi penipuan dalam pembayaran otomatis dalam jumlah besar. Contohnya adalah Stampli, yang memanfaatkan ML untuk mempercepat alur kerja pembayaran dan mengotomatiskan deteksi penipuan atau fraud. Dengan kehadiran AI, organisasi procurement dapat meminimalkan setiap pekerjaan manual yang sudah ada selama ini, mengidentifikasi peluang-peluang untuk melakukan penghematan dalam pengeluaran belanja, dan dapat memaksimalkan pencarian vendor yang lebih akurat


Baca juga : Belajar Data Science: Pahami Penggunaan Machine Learning pada Python


3. Purchasing

AI dapat digunakan untuk meninjau dan menyetujui purchase order (PO) secara otomatis. Misalnya, memungkinkan karyawan memesan perlengkapan kantor tanpa permintaan persetujuan, membuat proses lebih ramping, dan lebih efisien. Sebagai contoh, dalam platform Tradeshift, chatbot bernama Ada dapat digunakan untuk memeriksa status pembelian atau secara otomatis menyetujui pembayaran kartu virtual, terlepas dari lokasi pengguna. Peran AI sudah cukup berpengaruh bagi organisasi procurement. Para pekerja profesional bidang procurement dalam menjalankan perannya dapat lebih berfokus kepada hal-hal yang strategis dan perlahan-lahan meninggalkan pekerjaan yang terlalu bersifat administratif


4. Yuk, Belajar Data Science Gratis di DQLab Selama 1 Bulan!

Gunakan Kode Voucher "DQTRIAL", dan simak informasi di bawah ini mendapatkan 30 Hari FREE TRIAL: 

1.Buat Akun Gratis dengan Signup di DQLab.id/signup 

2.Buka academy.dqlab.id dan pilih menu redeem voucher 

3.Redeem voucher "DQTRIAL" dan check menu my profile untuk melihat masa subscription yang sudah terakumulasi. 

4.Selamat, akun kamu sudah terupgrade, dan kamu bisa mulai Belajar Data Science GRATIS 1 bulan.


Penulis: Reyvan Maulid Pradistya


Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Buat Akun


Atau

Sudah punya akun? Login