BEDUG MERIAH Diskon 95%
Belajar Data 6 BULAN Bersertifikat hanya Rp150K!

0 Hari 3 Jam 31 Menit 9 Detik

Pahami Pengumpulan Data Sekunder Sebelum Melakukan Penelitian

Belajar Data Science 18-Januari-2021
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/39315d54b2fbc69a7fbb161974a1d5e3_x_Thumbnail800.jpg

Pengumpulan data penting untuk dilakukan dalam memperoleh informasi yang diperlukan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Proses pengumpulan data sendiri ditentukan oleh variabel-variabel yang ada dalam hipotesis. Pengumpulan data dilakukan terhadap sampel yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam pengumpulan data sekunder biasanya digunakan untuk mendapatkan data yang tidak secara langsung dari objek atau subjek penelitian melainkan dengan menggunakan data berupa dokumen kelembagaan atau dari pihak-pihak lain. Data yang didapat bisa berupa data structured yang biasanya tersimpan di dalam database atau yang sering disebut SQL dan atau dalam bentuk spreadsheet. Data juga bisa berupa data unstructured yang biasanya tidak mudah untuk diklasifikasikan dan dimasukkan ke dalam bentuk tabular seperti foto, audio, video, dll. 


Jika pada metode penelitian kita perlu melakukan wawancara, survey, maka data sekunder tidak perlu mengumpulkan sendiri oleh si peneliti melainkan data sudah di dokumentasikan dan dipublikasikan oleh orang lain. Data sekunder ada dua jenis yaitu data yang berasal dari penelitian orang lain dan data yang berasal dari data administratif kelembagaan seperti data dari sekolah atau dinas kependudukan.Pada artikel ini DQLab akan membahas dari mana saja kita dapat mengumpulkan data sekunder. Yuk, kita pelajari bersama-sama.


1. Instansi Pemerintah maupun Swasta

Instansi pemerintah maupun swasta bisa menjadi salah satu sumber data yang paling tepat dalam proses pengumpulan data sekunder. Biasanya data yang disajikan berbentuk dokumen. Dokumen adalah tanda fisik mengenai suatu peristiwa yang disimpan agar dapat digunakan untuk referensi atau studi dan otoritas tertentu. Secara umum dokumen itu berupa berkas, naskah, foto, film, rekaman suara, gambar peta, dan lain-lain. Dalam peranannya, dokumen memang memiliki peran penting sebagai pusat sumber informasi. Seiring dengan perkembangan zaman dan berjalannya waktu, maka selaras dengan perkembangan populasi penduduk bahkan perusahaan atau lembaga yang berdiri, semakin banyak dan terus bertambah dokumen-dokumen tersebut secara cepat.


Format-format data yang terkumpul pada arsip tersebut tentu saja beragam, mulai dari yang terstruktur hingga yang tidak terstruktur. Dalam dunia data science, data-data yang terakumulasi dalam jumlah besar ini disebut sebagai big data. Dalam hal ini, digunakan algoritma tertentu untuk mengekstrak informasi yang terdapat dalam big data tersebut. Tentu saja untuk memudahkan bagi publik serta peneliti untuk mengakses keseluruhan arsip tersebut baik secara terstruktur maupun tidak terstruktur secara mudah dan cepat.


Baca juga : Macam-macam Metode yang Ada Pada Pengolahan Data Statistik


2. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan bisa menjadi alternatif lain untuk dijadikan proses pengumpulan data sekunder Studi kepustakaan sendiri memiliki arti yaitu sebagai kegiatan untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang menjadi objek penelitian. Data yang didapat dari studi kepustakaan biasanya diperoleh dari buku-buku, jurnal, karya ilmiah, tesis, dan disertasi orang lain. Dengan melakukan pengumpulan data melalui studi kepustakaan kamu dapat memanfaatkan pemikiran-pemikiran dari para ahli yang relevan dengan penelitian kamu. Studi kepustakaan memuat uraian sistematis tentang kajian literatur dan hasil penelitian sebelumnya yang ada hubungannya dengan penelitian yang akan dilakukan dan diusahakan menunjukkan kondisi mutakhir dari bidang ilmu tersebut. Yang mana memiliki tujuan untuk mengkaji beberapa teori dasar yang relevan dengan masalah yang akan diteliti yang merupakan pedoman bagi pendekatan pemecahan masalah, memperdalam pengetahuan peneliti tentang masalah dan bidang yang akan atau sedang diteliti, dan mengkaji hasil-hasil penelitian terdahulu yang ada kaitannya dengan penelitian yang akan dilakukan.


3. Internet

Media internet bisa menjadi salah satu cara paling fleksibel yang dapat kamu lakukan untuk pengumpulan data sekunder kamu. Informasi yang ditawarkan pun beragam jenisnya kamu bisa memperoleh artikel lepas, artikel jurnal elektronik, makalah simposium dan konferensi, disertasi, karya preprint, karya lama berbasis kertas, berita, katalog perpustakaan, katalog produk, data statistik, sampai dengan formula/paten, produk multimedia seperti suara/lagu, gambar/foto, perangkat lunak, video/film, games, animasi, dan masih banyak lagi. Pengumpulan data sekunder melalui internet memiliki cakupan yang lebih luas baik dari segi waktu hingga geografis, meskipun begitu untuk kelengkapan data tidak semua situs menyediakan yang bersifat open source. Mungkin sebagian ada yang open source tapi ada juga yang berbayar.


Baca juga : Metode Pengolahan Data dengan Machine Learning untuk Perbaikan Forecasting Bisnismu


4. Yuk, Bangun Portfolio Kamu Menggunakan Data Source yang Tersedia di DQLab Sekarang 

Tidak memiliki background IT? Jangan khawatir, kamu tetap bisa menguasai Ilmu Data Science untuk siap berkarir di revolusi industri 4.0. Bangun proyek dan portofolio datamu bersama DQLab untuk mulai berkarir di industri data yang sebenarnya! Sign up sekarang untuk #MulaiBelajarData di DQLab!

 

Penulis: Rian Tineges

Editor: Annissa Widya Davita


Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Buat Akun


Atau

Sudah punya akun? Login