BEDUG MERIAH Diskon 95%
Belajar Data 6 BULAN Bersertifikat hanya Rp150K!

0 Hari 7 Jam 12 Menit 54 Detik

Kenali Contoh Data Sekunder dalam Dunia Kesehatan

Belajar Data Science di Rumah 31-Januari-2022
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/b6f844115c57abf211856f7f1c791aa0_x_Thumbnail800.jpg

Data sekunder menjadi salah satu jenis data yang banyak digunakan dalam penelitian. Berdasarkan proses pengumpulannya sendiri, data dapat dibedakan menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti dengan menggunakan metode pengumpulan tertentu, seperti observasi langsung ke lapangan, wawancara, kuesioner, dll. Karena proses pengumpulannya secara langsung, maka tentunya peneliti akan berinteraksi langsung dengan objek penelitian. Sementara data sekunder merupakan data yang sudah dikumpulkan oleh peneliti atau orang lain sebelumnya. Data sekunder umumnya merupakan data yang memang sudah pernah digunakan oleh orang yang mengumpulkannya.


Pada awalnya, para peneliti yang sedang melakukan penelitian fokus menggunakan data primer saja, namun sayangnya ada beberapa keadaan yang membuat data primer sulit untuk dikumpulkan atau bahkan memang sudah tidak bisa didapatkan lagi. Misalnya ketika ingin mengumpulkan data yang telah terjadi di beberapa tahun silam. Maka seiring perkembangan zaman, penelitian saat ini juga sudah banyak yang mulai memanfaatkan data sekunder, baik sebagai data utama maupun sebagai pelengkap data primer. Saat ini, data primer bisa ditemukan di berbagai bidang, termasuk kesehatan. Kira-kira apa saja sih contoh data primer dari bidang kesehatan?


1. Catatan Kelahiran dan Kematian

data sekunder

Kelahiran, kematian, dan pelaporan penyakit merupakan hal yang pasti terjadi setiap harinya di dunia kesehatan. Setiap rumah sakit yang membantu ibu bersalin pasti akan melakukan pencatatan terhadap setiap kelahiran yang terjadi. Ini akan sangat berguna untuk proses pembuatan akta lahir yang biasanya membutuhkan surat kelahiran. Catatan kematian juga pasti akan dilakukan oleh rumah sakit, mengingat tidak semua pasien yang berobat ke rumah sakit pasti bisa sembuh, ada juga yang mengalami kematian. Catatan kelahiran dan kematian ini bisa dimanfaatkan oleh para peneliti, khususnya jika mereka sedang mengangkat tema yang berhubungan dengan survival.


Baca juga : Teknik Pengumpulan Data Sekunder, Apa Saja Sumber Data yang Bisa Digunakan?


2. Catatan Kasus COVID-19

data sekunder

Di bidang kesehatan, proses pencatatan kasus bisa didapatkan dari hasil rekam medik pasien. Di masa pandemi seperti saat ini, pencatatan kasus menjadi sangat dibutuhkan untuk melihat perkembangan dari kasus tersebut. Bahkan untuk kasus Covid-19 sendiri, catatan jumlah kasus ini bisa didapatkan langsung dari berbagai website resmi, baik itu milik pemerintah maupun swasta, seperti Badan Litbang Kesehatan melalui unit Laboratorium Manajemen Data yang dimiliki oleh Kementrian Kesehatan Indonesia, covid19.go.id, kawalcovid19.id, dan masih banyak lagi. Peneliti bisa memanfaatkan data tersebut untuk melakukan berbagai jenis penelitian, seperti korelasi antara pola hidup masyarakat, prediksi jumlah kasus, dan lainnya.


3. Data Penyakit yang Paling Mematikan

data sekunder

Penentuan penyakit yang mematikan yang dikeluarkan oleh WHO akan terus berubah setiap tahunnya. Data ini termasuk data sekunder yang bisa dimanfaatkan dalam penelitian. Penentuan penyakit ini akan dilihat dari jumlah orang yang meninggal karena penyakit tersebut. Ketika mengangkat data penyakit yang paling mematikan, peneliti bisa melakukan perbandingan dengan tahun-tahun sebelumnya, apakah ada yang mengalami kenaikan, penurunan, ataupun tetap. Peneliti juga bisa melengkapi data tersebut dengan data lainnya, seperti penyebab terjadinya kenaikan atau penurunan, sehingga insight yang dihasilkan menjadi lengkap.


4. Data Rumah Sakit

data sekunder

Data rumah sakit yang ada di Indonesia juga termasuk sebagai data sekunder dan bisa dimanfaatkan dalam penelitian. Data-data rumah sakit seperti lokasi, jenis, kelas, jumlah bed yang tersedia, jumlah kamar yang kosong, dll menjadi hal yang sangat penting terutama ketika keadaan pandemi yang membuat jumlah orang sakit meningkat. Hingga saat ini, ada cukup banyak website baik milik pemerintah maupun swasta yang menyediakan data tersebut, misalnya RS Online dari Ditjen Yankes, BPS, dll.


Baca juga : Metode Pengumpulan Data Sekunder, Bisa Menggunakan Apa Saja Sih?


5. Kenali Pengolahan Data Sekunder bersama DQLab, Yuk!

Setelah mengetahui berbagai contoh data sekunder di bidang kesehatan, kira-kira tools apa sih yang bisa dimanfaatkan untuk mengolah data ini? Tak perlu pusing-pusing, karena sebenarnya data sekunder sama saja dengan data primer yang bisa diolah dengan berbagai bahasa pemrograman seperti R dan Python. Jika sudah dimasukkan ke dalam Database kamu bisa mengaksesnya dengan SQL. Kamu bisa mempelajari ketiga bahasa pemrograman ini dengan cara mengambil kursus dan menjadi member premium DQLab. Kamu cukup membayar 32.500 per bulan untuk mengakses semua modul yang ada di DQLab. Yuk, tunggu apa lagi? Buruan gabung menjadi member DQLab!


Penulis : Gifa Delyani Nursyafitri

Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Buat Akun


Atau

Sudah punya akun? Login