BEDUG MERIAH Diskon 95%
Belajar Data 6 BULAN Bersertifikat hanya Rp150K!

0 Hari 0 Jam 15 Menit 32 Detik

Implementasi Data Sekunder Untuk Consumer Insight

Belajar Data Science di Rumah 31-Desember-2021
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/660e2e70d34b5da7352d4f3134d825c9_x_Thumbnail800.jpg

Data Sekunder tidak hanya diaplikasikan pada keperluan riset semata. Apalagi di zaman sekarang ini, penggunaan data sekunder juga bisa dikumpulkan untuk mengatasi permasalahan bisnis. Di mata perusahaan, data sekunder digunakan sebagai bahan untuk evaluasi kinerja perusahaan apalagi dari sisi pemasaran maupun penjualan. Salah satunya konsep Consumer Insight yang biasanya dilihat oleh perusahaan dari gerak-gerik konsumen dalam membeli sebuah produk. Istilah Consumer Insight belakangan ini merupakan istilah yang populer. Sebab beberapa perusahaan ternama yang dulunya berfokus pada Market Research, kini beralih fokusnya menjadi Consumer Insight. Perubahan penamaan ini dimaksudkan agar mempertegas bahwa pemahaman konsumen dinilai jauh penting. Dari konsumen, mereka bisa leluasa untuk memberikan masukan maupun tanggapan terkait product development maupun aspek pemasaran yang dilakukan. Disinilah konsumen diuji oleh perusahaan mengenai seberapa dalam insight yang dikenali dari beberapa aspek. Mulai dari product hingga komunikasi pemasaran berupa iklan.


Consumer insight hadir sebagai tambahan bagi para perusahaan untuk dapat melakukan perbaikan terkait kinerja produknya. Kita ambil contoh produk Mie Instan. Dari ide sederhana seperti menambahkan sayuran kering atau bawang goreng dalam produk-produk mie instan, hingga ide slogan œjust do it oleh Nike. Bukan besar kecilnya ide yang menjadi hal penting, tetapi adalah bagaimana ide tersebut dapat diterapkan dan menambahkan value bagi konsumennya. Keberadaan consumer insight juga diartikan sebagai sebuah link emosi antara produk dengan konsumen. Tidak cukup dengan menyusun segmentasi, target dan positioning, sebuah brand tentu saja membutuhkan pembangunan karakter atau image melalui desain merek dan kemasan. Lalu sebenarnya bagaimana penerapan dari konsep Consumer Insight dengan penggunaan data sekunder. Mari kita cari tahu lebih dalam terkait apa saja penjelasan terkait konsep consumer insight di artikel DQLab kali ini. Dengan harapan bisa menjadi tambahan insight dan rekomendasi bagi kalian calon praktisi data, peneliti maupun data enthusiast. Jangan lewatkan artikel berikut ini, pastikan simak baik-baik, stay tune and keep scrolling on this article guys!


1. Apa Itu Consumer Insight

Sebelum kita beranjak ke pembahasan yang lebih dalam, kita bedah sedikit terkait konsep dari consumer insight. Berdasarkan definisinya, consumer insight berarti sebuah proses yang dilakukan oleh konsumen untuk mencari tahu secara lebih mendalam dan holistic. Pencarian ini bisa bermacam-macam yang dilakukan oleh konsumen. Baik dari latar belakang kenapa konsumen melakukan pembelian produk tersebut, keputusan pembeliannya, perilaku konsumen yang berkaitan dengan produk yang dibeli maupun komunikasi pemasaran yang dilakukan. Disini konsumen akan dilihat seberapa besar dampaknya maupun tanggapan yang diberikan terkait adanya perilaku dalam pembelian produk tersebut.


Consumer Insight digunakan untuk menguji hasil kreativitas pengembang produk dan/atau layanan, tanpa upaya untuk menyesuaikan hasil karya dimaksud agar lebih mendekati kebutuhan konsumen. Dalam hal ini, Consumer Insight hanya digunakan untuk menyusun strategi pemasaran dan komunikasi iklan atas produk dan/atau layanan yang telah dikembangkan. Selain itu, Consumer Insight juga digunakan untuk mendapatkan data statistik existing konsumen dalam rangka mengenali segmen konsumen pengguna produk dan/atau layanan yang telah dipasarkan.


Baca juga : Teknik Pengumpulan Data Sekunder, Apa Saja Sumber Data yang Bisa Digunakan?


2. Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan dalam Pembentukan Consumer Insight

Dalam consumer insight yang menjadi titik fokus utama adalah pengenalan kebutuhan konsumen yang lengkap dan komprehensif. Disinilah mereka bisa tahu sebagai seorang marketer terkait bagaimana ekspektasi konsumen, bagaimana customer journey mereka dan customer experience dalam perilaku keputusan pembelian produk. Dalam membentuk consumer insight, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Insight yang muncul setidaknya tidak harus datang dari inti atau dari brand manager saja. Tetapi consumer insight bisa datang dari orang-orang yang terlibat dalam sebuah organisasi

  • Penerapan consumer insight seyogyanya perlu dibudayakan terlebih dalam suatu organisasi yang bergerak di bidang sales and marketing. Disinilah peranan consumer insight untuk bisa mehghimpun berbagai wawasan yang diterima sesuai dengan situasi dan kondisinya. Insight di organisasi datang dari manajer sehingga ia bisa menyalurkan sesuai dengan kapasitas dan kemampuannya.

  • Insight tidak akan berguna apabila tidak actionable. Tantangannya adalah bagaimana membuat informasi yang digali sebagai insight menjadi lebih jelas dan mudah dimengerti oleh tim pemasaran (product development, research agency, perencana strategi pemasaran, pemasar lapangan), serta dapat diterjemahkan dalam suatu rencana yang nyata.


3. Implementasi Teknik Ethnography dalam Consumer Insight

Ethnography merupakan sebuah studi untuk mencari insight dari responden secara mendalam sampai akarnya, dan mencari tahu kenapa mereka melakukannya, serta apa yang mereka lakukan. Tetapi tidak hanya berdasarkan perkataan dari responden, melainkan adanya observasi secara langsung untuk melihat aktivitas dari responden. Tanpa Consumer Insight yang mendalam, sulit bagi perusahaan untuk menjadi pemenang. Studi Ethnography tidak hanya dapat digunakan pada perusahaan produk dan jasa, tetapi juga multiple context misalnya seperti kampanye partai politik, dan lainnya. Penerapan Consumer Insight melalui Metode Ethnography menjadi pilihan metodologi karena memberikan jalan untuk memperoleh insight yang lebih kaya dan mendalam. Teknik ini mampu memberikan perspektif baru, melihat segala sesuatunya dari kacamata konsumen, bukan produsen. Maka perlunya untuk melakukan teknik ini sebelum sebuah perusahaan melakukan suatu inovasi atau rekonstruksi nilai atau benefit sehingga lebih tepat sasaran.


4. Macam-Macam Teknik Ethnography

Berikut ini ada beberapa teknik yang dapat dipertimbangkan untuk digunakan dan dikombinasi satu sama lainnya. Atau dapat dikembangkan dan diadaptasi tergantung pada lingkup permasalahan Metode Ethnography:

  • Participatory Observation, merupakan teknik pengamatan yang bersifat aktif. Ethnographer ikut bersama dalam melakukan kegiatan responden yang sedang diteliti untuk memahami dengan lebih baik proses-proses yang terlibat didalamnya.

  • Non-participatory Observation, merupakan teknik pengamatan pasif. Ethnographer pada dasarnya hanya memperhatikan dan mencatat apa yang sedang terjadi di hadapannya.

  • Unstructured Interview, merupakan sebuah observasi yang dibarengi atau diikuti dengan proses wawancara yang tidak terlalu dipentingkan strukturnya. Wawancara ini dapat dilakukan sambil melihat perkembangan yang terjadi di lapangan secara langsung.

  • Contextual In-depth Interview atau yang biasa disebut dengan istilah On-site Depth Interview. Pertanyaan yang disusun lebih terstruktur. Karena Ethnographer biasanya telah memperoleh informasi dan pengetahuan yang lebih baik dan luas tentang konsumen dan permasalahannya.


Baca juga : Metode Pengumpulan Data Sekunder, Bisa Menggunakan Apa Saja Sih?


5. Dapatkan Sumber-Sumber Data Sekunder Lainnya Hanya di DQLab!

Kabar gembira buat kalian-kalian semua yang ingin belajar skill-skill untuk menjadi praktisi data! Salah satu skill yang perlu dipersiapkan sedari sekarang adalah data analysis. Analisis data tidak akan bisa berjalan tanpa adanya data-data yang valid dan akurat. Selain itu pengumpulan data juga penting, salah satunya adalah data sekunder. So, penasaran kan bagaimana cara mendapatkannya? Jawabannya hanya ada di DQLab. Kini Sahabat Data DQLab sudah tidak perlu khawatir lagi. Karena sekarang telah tersedia roadmap pembelajaran  yang telah dirancang khusus untuk instruktur dan modul-modul lengkap, kamu bisa menjadi lebih siap dengan perbekalannya menjadi seorang praktisi data. Dengan belajar data science di DQLab sekarang tidak perlu install software lagi. Kamu bisa langsung belajar dari sekarang karena dataset yang telah disediakan sudah sudah terintegrasi dengan live code editor. 


Jika kamu penasaran dengan data science dan ingin belajar data science secara langsung, caranya mudah banget. Kamu bisa loh untuk coba bikin akun gratisnya kesini di DQLab.id dan lakukan signup untuk dapatkan info-info terbaru serta belajar data science. Nikmati pengalaman belajar data science yang menarik dan cobain berlangganan bersama DQLab yang seru dan menyenangkan dengan live code editor. Tersedia berbagai macam modul-modul yang terupdate mulai dari free hingga platinum semua dapat diakses jika kamu ingin berlangganan buat akses seluruh modul lengkapnya. Kalian juga bisa mencoba studi kasus penerapan real case industry dan kamu juga diberikan kesempatan mendapatkan job connector dari perusahaan ternama di ranah industri data. Uniknya kamu bisa langsung apply dari akun kamu loh. So, tunggu apalagi, buruan SIGNUP Sekarang ya!


Penulis: Reyvan Maulid


Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Buat Akun


Atau

Sudah punya akun? Login