BEDUG MERIAH Diskon 95%
Belajar Data 6 BULAN Bersertifikat hanya Rp150K!

0 Hari 3 Jam 34 Menit 43 Detik

Berhasil Berkarir Melalui Tetris Program, Ini Kisah Inspiratif Farhan Atha

Belajar Data Science di Rumah 19-Agustus-2022
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/f897f09486d299883a409455b5f469f8_x_Thumbnail800.jpg

Keberhasilan dalam menggapai mimpi pasti adalah keinginan banyak orang. Seperti Farhan Atha, salah seorang member DQLab yang sukses meraih impiannya sebagai praktisi data usai melewati proses beasiswanya di Tetris Program Batch 1.


Farhan yang merupakan mahasiswa pendidikan ekonomi di Universitas Indonesia ((UI) tak patah semangat untuk terus mempelajari dan mendalami Data Science untuk bisa mengejar cita-citanya. Ia beranggapan, semua ini ia lakukan untuk ia jadikan sebagai value added sebagai individu. Dari eksplorasi itulah ia bisa memiliki sesuatu yang lebih dibandingkan dengan teman-teman sejurusannya.


Setelah usai melewati rangkaian pembelajaran intensif Tetris selama satu bulan, Farhan mengaku senang bisa mendapatkan ilmu baru. Meskipun tak banyak mata kuliah yang bersinggungan dengan data secara langsung, tetapi ia mendapatkan pengalaman dan kompetensi pembelajaran yang sangat berguna bagi posisinya saat ini sebagai Data Analyst Intern di Kompas Gramedia.


Sahabat DQ mau tahu cerita di balik keberhasilannya mendapat kesempatan internship? Ikuti artikel selengkapnya ya!


1. Awal Perjalanan Farhan bersama Tetris

Sebelum akhirnya berada di titik ini, Farhan memang sudah memetakan dan mengikuti roadmap agar bisa mewujudkan karirnya sebagai Data Analyst. Tetris menjadi pilihannya untuk belajar mendalami kompetensi Data Science hingga akhirnya kini membawanya sebagai Data Analyst Intern. Jauh sebelum mengikuti program Tetris, menurut Farhan ia sudah menyelesaikan modul-modul yang ada di DQLab, khususnya pada materi Python dan R.


Baginya, banyak pembelajaran yang sudah ia dapatkan sampai saat ini, baik melalui modul DQLab maupun pada Tetris Program, terutama pada pembelajaran SQL dan Pentaho. Walau merasa sulit pada saat awal belajar, namun dengan rasa pantang menyerahnya Farhan berhasil menyelesaikan seluruh rangkaian pembelajaran yang diberikan.


Baca juga: Kisah Fauzan NON IT yang Berhasil Berkarir lewat Tetris Program DQLab


2. Momen Burnout yang Dihadapi Farhan

Rasa lelah yang mengakibatkan burnout saat belajar rupanya pernah dialami Farhan. Namun ia menegaskan, momen burnout hanya datang pada saat quiz dan menjelang deadline Capstone Project. Dengan kesabaran diiringi dengan tekad yang kuat, Farhan pun dapat mengatasi seluruh tugas yang diberikan.


“Paling (merasa burnout) menyiapkan Capstone Projectnya, karena kan dibuat hanya dalam satu halaman aja. Sama latihan presentasi, dua hal itu aja sih,” jelas Farhan.


Farhan mengungkapkan pada saat beberapa kali mengikuti sesi Speed Dating bersama Kompas Gramedia, ia sudah mempersiapkan dengan baik dan tidak berharap banyak, mengingat banyak kandidat peserta dari Tetris Program. Tahap ini pula yang Farhan sebut sebagai tahap yang menegangkan.


“Saat sesi Speed Dating sama sekali nggak ditanyain materi presentasi. Jadi langsung nanyain wawancara kerja gitu. Dan titik itu langsung deg-degan banget karena untuk pertanyaan interview itu nggak dipersiapkan banget gitu,” katanya.


3. Implementasi Ilmu Baru dalam Perannya sebagai Data Analyst Intern

Farhan mengungkapkan dari sekian materi pembelajaran di Tetris, hanya beberapa persen saja yang bisa ia implementasikan pada posisinya saat ini. Karena menurut Farhan, mentornya membebaskan Farhan untuk dapat mendalami dan mengeksplorasi case yang ada. Insight yang sudah didapatkan dari setiap case, Farhan kemudian mempresentasikan insight tersebut kepada mentor sekaligus manager di unitnya.


Berkat beasiswa Tetris, ia mengaku pengetahuannya tentang Pentaho sangat bermanfaat dalam perannya kini sebagai Data Analyst. Selain itu, ia juga mendapatkan ilmu tentang membuat dashboard atau mapping interaktif menggunakan Pentaho.


“Menurut gue itu penting, bahkan di ekonomi pun juga butuh itu. Misalnya kaya jumlah penduduk Indonesia, kaya penduduk muda biru muda, terus penduduk tua itu biru tua. Hal-hal kaya gitu,” tutur Farhan menjelaskan.


Baca juga: Belajar Data Science, Jihar Lulusan Ekonomi Banting Stir Berkarir di Dunia Data


4. Pesan Farhan untuk Sahabat DQ!

Sahabat DQ, Farhan punya pesan-pesan nih buat kalian semua! Menurut Farhan, meskipun tidak memiliki bekal di bidang IT, kita harus tetap percaya diri bisa memiliki karir cemerlang di industri data. Sebab, semua orang memiliki garis start dan finish masing-masing, yang tentu berbeda antara satu dengan yang lainnya.


Jangan sampai karena kita merasa belum memiliki bekal dibanding teman yang lain, kita menjadi merasa tertinggal. Justru Sahabat DQ harus bisa jadikan itu sebagai pecutan untuk bisa mengejarnya!


“Buat Sahabat DQ, semangat dan tetep keep on track! Meskipun tidak sesuai dengan background (pendidikan) peserta, tapi itu bukan menjadi alasan. Terutama kalo mau improve kompetensi untuk diri sendiri. Pokoknya jangan patah semangat!” pesan Farhan untuk Sahabat DQ.


Jadi, jangan pantang menyerah ya, Sahabat DQ! Masih ada waktu dan kesempatan untuk bisa meraih impian kalian sebagai praktisi data. Yuk, sama-sama kejar impianmu dengan belajar Data Science bersama DQLab!


Penulis: Sandi Sabar Rahman

Editor: Annissa Widya Davita

Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Buat Akun


Atau

Sudah punya akun? Login