Apa itu Data Scientist? Ketahui Fun Factnya!

Meskipun tergolong ke dalam profesi baru dalam dunia digital, data scientist ternyata menjadi salah satu profesi yang banyak dicari dan dibutuhkan oleh industri. Menurut Data Scientist Report 2017 oleh Smith Hanley, hampir 90 persen data scientist dihubungi oleh perusahaan setidaknya sebulan sekali untuk penawaran kerja dan lebih dari 50 persennya bahkan dihubungi setiap minggu. Selain itu, berdasarkan survei yang dilakukan oleh Glassdoor di Amerika Serikat pada tahun 2019, ternyata profesi data scientist merupakan profesi terbaik dari sekian profesi lainnya yang dilakukan survei oleh Glassdoor. Data Scientist adalah pekerjaan terbaik di Amerika selama 4 tahun berturut-turut (skor pekerjaan 4,7, peringkat kepuasan kerja 4,3) dengan 6.510 posisi terbuka dengan gaji pokok rata-rata $108.000. Wajar saja, jika profesi data scientist memang salah satu profesi yang punya peran penting untuk mengolah dan memanfaatkan data sebuah perusahaan. Saat ini, banyak sekali perusahaan yang membutuhkan profesi ini untuk menghasilkan sebuah insight bagi kemajuan dan keberlangsungan proses bisnis perusahaan.

Merujuk dari situs The Balance Careers, data scientist pada awalnya digunakan untuk akademik saja. Namun, saat ini data scientist penggunaannya beralih menjadi sebuah profesi yang menjanjikan. Dikutip dari Chief Economist at Google and UC Berkeley Professor, Hal Varian mengatakan data scientist adalah sebuah profesi yang memiliki kemampuan untuk mengambil data untuk dapat memahaminya, memproses data, mengekstrak nilai dari sebuah data dan untuk visualisasi serta komunikasi. Hal ini akan menjadi keterampilan yang sangat penting dalam beberapa dekade mendatang. Profesi Data Scientist dapat memungkinkan mereka menggunakan keterampilan data mereka untuk mengarahkan keputusan bisnis yang bijak di hampir setiap industri. Oleh karena itu, tidak salah jika data scientist merupakan profesi yang paling banyak diburu perusahaan di era saat ini. Pada artikel DQLab kali ini, kita akan membahas tentang fun fact profesi data scientist yang merupakan salah satu profesi populer dan sedang hot di industri data. Pastinya sahabat data DQLab penasaran apa saja fakta dan penjelasannya. Pastikan simak baik-baik dan keep scrolling on this article guys!

1.Latar Belakang Pendidikan 

Jika kamu ingin menjadi seorang data scientist, kamu memang disarankan untuk "lebih baik" menempuh pendidikan sarjana dengan jurusan kuliah yang bersifat teknikal seperti IT, ilmu komputer, matematika, fisika atau sejenisnya. Dikutip dari Get Educated, tercatat 73 persen orang yang bekerja sebagai data scientist memiliki gelar sarjana yang berkenaan dengan profesinya dan 38 persennya bahkan telah memiliki gelar doktor. Namun sebenarnya, untuk menjadi seorang data scientist tidak perlu memiliki gelar akademis yang tinggi kecuali jika kamu ingin mencapai karir yang lebih mapan lagi di bidang tersebut seperti data scientist manager, misalnya. Tapi kalian tidak perlu khawatir jika kalian berasal dari latar belakang pendidikan non IT atau STEM, kalian juga masih bisa belajar dan menekuni data science. Belajar‚Data Science pada dasarnya terbuka bagi semua orang, tanpa harus memperhatikan background pendidikannya. Setiap orang memiliki peluang yang sama untuk menjadi ahli di bidang ini, asalkan konsisten dan terus mau meng-upgrade dirinya agar dapat meningkat value nya. Hal ini karena perkembangan zaman membuat semua sektor industri membutuhkan ilmu Data Science untuk mempermudah pekerjaannya dan juga untuk memprediksi keputusan apa yang harus diambil.

Baca juga : Mengenal Profesi Data Scientist

2.Besaran Gaji yang Diterima

Untuk masalah gaji, data scientist memang disebut-sebut sebagai salah satu profesi yang punya penghasilan tinggi. Besarnya kisaran gaji data scientist, memang tergantung dari banyak hal. Setiap negara, perusahaan, pengalaman dan kemampuan data scientistnya sendiri jadi faktor yang mempengaruhi. Gaji data scientist (umumnya) punya range yang sangat besar, dari Rp 5 juta per bulan sampai Rp 150 juta per bulan jika di perusahaan besar di Amerika. Dilansir Glassdoor, LinkedIn menjadi perusahaan yang memberi gaji paling tinggi untuk seorang principal data scientist yaitu berkisar 228 ribu USD hingga 252 ribu USD atau setara Rp 3,3-3,6 miliar per tahun. Sedangkan untuk level entry-nya, Netflix menjadi perusahaan dengan bayaran tertinggi untuk staff data scientist yaitu berkisar 198 ribu USD hingga 213 ribu USD atau setara Rp 2,8-3 miliar per tahunnya. Kemudian, menurut website Neuvoo, gaji rata rata untuk Senior Data Scientist dapat mencapai nilai 10 20 juta rupiah. Untuk estimasi nominal angka tersebut dapat berbeda dan menyesuaikan pada perusahaan di Indonesia

Baca juga : Yuk Kenal Role Data Scientist, Profesi Menarik Dengan Gaji Besar

3.Requirement yang Dipersyaratkan Perusahaan

Sebagai seorang Data Scientist juga diperlukan penguasaan dan pemahaman terkait keterampilan yang harus dimiliki. Beberapa perusahaan mensyaratkan requirement tertentu seperti penguasaan ilmu matematika (konsep dasar aljabar, kalkulus dkk), statistika, bahasa pemrograman R, Python, SQL, SAS. Seorang data scientist juga perlu menguasai tahapan pengolahan data mulai dari data cleansing, data wrangling, data exploration, hingga mampu mengkomunikasikan data dalam bentuk visualisasi. Selain itu, pemahaman terkait Machine Learning juga dibutuhkan dalam pekerjaan sebagai Data Scientist. Istilah Machine Learning dideskripsikan sebagai hasil dari penggunaan algoritma untuk menggunakan data, mempelajari dan memprediksinya. Bagaimana dengan kalian yang tidak memiliki background STEM? Tenang saja, tidak perlu khawatir. Sebagai disiplin ilmu baru, tentunya data science tidak membutuhkan latar belakang pendidikan tertentu dan dapat dipelajari siapa saja. Hal tersebut dikarenakan ilmu data science ini merupakan aplikasi terapan dari ilmu statistika.

4. Yuk Mulai Belajar Menjadi Data Scientist Bersama DQLab!