BEDUG MERIAH Diskon 95%
Belajar Data 6 BULAN Bersertifikat hanya Rp150K!

0 Hari 6 Jam 51 Menit 18 Detik

3 Teknik Pengumpulan Data Sekunder yang Wajib Diketahui !

Belajar Data Science di Rumah 09-Februari-2021
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/385f11ecebb32c515d5a573d3f395b61_x_Thumbnail800.png

Selain teknik pengumpulan data kualitatif dan teknik pengumpulan data kuantitatif, kamu juga perlu mengetahui teknik pengumpulan data sekunder. Teknik pengumpulan data sekunder merupakan teknik pengumpulan data baik itu kualitatif ataupun kuantitatif yang dilakukan dalam penelitian yang sudah ada untuk menggali suatu permasalahan baru atau menguji hasil penelitian terdahulu tanpa perlu melakukan wawancara, survey, observasi dan teknik pengumpulan data tertentu lainnya. Sumber data sekunder biasanya berupa catatan, arsip atau dokumentasi yang diperoleh dari sekolah dan lembaga pemerintahan. 


Namun, dewasa ini dikarenakan semakin banyak metode penyimpanan data. Sehingga membuat proses pengumpulan data sekunder menjadi lebih mudah, dan cepat. Hal ini membuat pengumpulan sumber data sekunder tidak terbatas pada lembaga pemerintahan saja. Melainkan dari perusahaan dan lembaga swasta juga sudah membuka pelayanan untuk permintaan data sekunder. Data sekunder cenderung lebih singkat dan hemat waktu karena sudah tersedia oleh pihak ketiga, dapat memberikan konteks yang lebih luas dari data primer, dapat melengkapi serta memperkuat data primer. Setiap jenis data memiliki teknik pengumpulan yang berbeda-beda begitu pula untuk jenis data primer dan sekunder. 


Artikel ini akan membahas secara umum mengenai teknik pengumpulan data sekunder. Untuk itu, jangan terburu-buru beranjak dan simak terus artikel ini sampai selesai.


1. Analisis Media

Perkembangan teknologi membuat pengumpulan data sekunder menjadi lebih mudah, dan cepat. Sehingga pengumpulan sumber data sekunder tidak terbatas pada lembaga pemerintahan saja. Pengumpulan data sekunder bisa dilakukan dengan teknik analisis media, baik itu dari media cetak atau media sosial, dimana kita dapat melihat fenomena-fenomena yang relevan dengan apa yang kita teliti berdasarkan media sosial. 


Sebagai contoh, dengan analisis media sosial kita dapat mengetahui secara umum fenomena apa yang sedang terjadi dari sekumpulan opini orang-orang tersebut, sehingga hal tersebut dapat memperkaya sumber data penelitian kita. Hal ini diharapkan kita dapat memiliki gambaran menyeluruh terhadap suatu fenomena atau permasalahan. Selain itu juga untuk melakukan perumusan masalah dan mendapatkan konteks merupakan hal yang sangat penting. Disinilah alasan mengapa menggunakan teknik analisis media itu penting untuk pengumpulan data penelitian kamu. Pada teknik pengumpulan data melalui analisis media, kamu bisa memulainya dengan melakukan crawling data twitter ataupun melakukan web scraping.


Baca juga : Macam-macam Metode yang Ada Pada Pengolahan Data Statistik


2. Kajian Pustaka

Selain dengan analisis media, dalam pengumpulan data sekunder akan selalu mengandalkan teknik kajian pustaka. Kajian pustaka sendiri merupakan suatu  kegiatan untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang menjadi objek penelitian dan biasanya diperoleh dari buku-buku, jurnal, karya ilmiah, tesis, dan disertasi orang lain. Kamu akan mendapatkan insight yang relevan dari orang-orang yang ahli dibidangnya, seperti pemikiran-pemikiran para ahli.


Dengan teknik pengumpulan data menggunakan kajian pustaka kamu akan memuat uraian sistematis tentang kajian literatur dan hasil penelitian sebelumnya yang ada hubungannya dengan penelitian yang akan dilakukan dan diusahakan menunjukkan kondisi mutakhir dari bidang ilmu tersebut. Dimana dari teori-teori serta pemikiran-pemikiran para ahli tersebut bisa kamu jadikan sebagai landasan teori dan pedoman dalam melakukan penelitian kamu. Serta bisa memperkaya sumber data kamu dalam penelitian yang sedang kamu jalani.


3. Observasi

Yang ketiga adalah observasi, teknik ini bisa kamu lakukan bisa juga tidak. Tergantung pada kebutuhan penelitian kamu, jika penelitian kamu memungkinkan untuk melakukan observasi maka ini bisa kamu terapkan. Observasi sendiri memiliki arti kegiatan untuk melakukan pengamatan terhadap objek secara langsung yang memiliki karakteristik, objektif, faktual dan sistematik. Jenis-jenis observasi dibagi menjadi 3 yaitu, observasi partisipasi, sistematis dan eksperimental. Namun berdasarkan pelaksanaannya observasi dibagi menjadi dua jenis lagi yaitu observasi partisipasi dan observasi non partisipasi. Observasi partisipasi artinya kamu terlibat langsung dan saling berinteraksi dengan objek di lapangan. Sedangkan observasi non partisipasi kamu tidak perlu terjun langsung ke lapangan. Untuk itu, sepertinya observasi non partisipasi cocok untuk pengumpulan data sekunder kamu.


Baca juga : Metode Pengolahan Data dengan Machine Learning untuk Perbaikan Forecasting Bisnismu


4. Yuk, TEMUKAN SUMBER DATA UNTUK BANGUN PORTFOLIO GRATIS DI DQLAB SELAMA 1 BULAN!


Gunakan Kode Voucher "DQTRIAL", dan simak informasi dibawah ini mendapatkan 30 Hari FREE TRIAL:

  1. Buat Akun Gratis dengan Signup di DQLab.id/signup

  2. Buka academy.dqlab.id dan pilih menu redeem voucher 

  3. Redeem voucher "DQTRIAL" dan check menu my profile untuk melihat masa subscription yang sudah terakumulasi. 

  4. Selamat, akun kamu sudah terupgrade, dan kamu bisa mulai Belajar Data Science GRATIS 1 bulan.


    Penulis: Rian Tineges

    Editor: Annissa Widya Davita


    Mulai Karier
    sebagai Praktisi
    Data Bersama
    DQLab

    Daftar sekarang dan ambil langkah
    pertamamu untuk mengenal
    Data Science.

    Buat Akun


    Atau

    Sudah punya akun? Login